Perceptions ofthe COVID-19 Pandemic and Perceived Health Impacts; Gender Perspectives on Tourism Worker Groups
Jurnal Kesehatan Komunitas
View Publication InfoField | Value | |
Title |
Perceptions ofthe COVID-19 Pandemic and Perceived Health Impacts; Gender Perspectives on Tourism Worker Groups
Persepsi tentang Pandemi COVID-19 dan Dampak Kesehatan yang dirasakan; Perspektif Gender pada Kelompok Pekerja Pariwisata |
|
Creator |
Matahari, Ratu
Agustin, Helfi Utami, Fitriana Putri |
|
Subject |
Keywords: Gender, health impact, perception, survival
Kata kunci : Dampak kesehatan, gender, penyintas COVID-19, persepsi |
|
Description |
Workers in the tourism sector automatically lose their jobs due to restrictions on mobility and a ban on gatherings during the pandemic. The pandemic has caused mental health problems due to the economic breakdown, distance from social life and loss due to the death of family members. This qualitative study aims to analyze perceptions and the perceived health impacts of COVID-19 pandemic and on tourism workers in Yogyakarta. The approach used is a case study, conducted in June-September 2021. Female and male informants were involved to see if there were differences in the gender perspective. Survivors and non-survivors were involved to see differences in perceptions. The number of informants consists of 8 people, using the principles of adequacy and suitability. In-depth interviews were conducted online (phone whats app and google meet). Data were analyzed using content analysis method. The results of the study found that the economic impact was felt equally by male and female workers. Gender differences do not affect the decision of superiors when reducing employees and reducing working hours. There is no psychological pressure due to the inequalities of communication between men and women in financial management. There are no complaints of family nutritional insecurity in women because they still get enough nutrition and food, and there is also no gender-based violence at home or at work. The psychological and social impacts were not evident for women, but were found in male informants who were shown to be reluctant to socialize because they were ashamed of losing their jobs. This research is expected to contribute to gender-based policies for handling pandemics and workers in the non-formal tourism sector.
Pekerja di sektor pariwisata otomatis kehilangan pekerjaan karena aturan pembatasan mobilitas dan larangan berkumpul di masa pandemi. Pandemi telah menimbulkan masalah kesehatan mental karena rusaknya perekonomian, jauh dari kehidupan sosial serta kehilangan akibat kematian anggota keluarga. Penelitian kualitatif ini bertujuan menganalisis persepsi tentang pandemi COVID-19 serta dampak kesehatan (fisik, psikologi, sosial, dan ekonomi) yang dirasakan pada pekerja pariwisata di DIY berdasarkan perspektif gender. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus, dilaksanakan pada Juni-September 2021. Informan perempuan dan laki-laki dilibatkan sebagai pembanding untuk melihat apakah ada perbedaan perspektif gender dari respons keduanya. Kelompok penyintas dan non penyintas dilibatkan sebagai pembanding untuk melihat perbedaan persepsi. Jumlah informan terdiri dari 8 orang, menggunakan prinsip kecukupan dan kesesuaian. Indepth interview dilakukan secara daring (telepon whats app dan google meet). Data dianalisis menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian menemukan dampak ekonomi dirasakan sama oleh pekerja laki-laki dan perempuan. Perbedaan jenis kelamin tidak mempengaruhi keputusan atasan saat pengurangan karyawan dan pengurangan jam kerja. Tidak ada tekanan psikologis karena ketidaksetaraan komunikasi laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan keuangan. Tidak ada keluhan terjadi kerawanan gizi keluarga pada perempuan karena masih cukup mendapatkan asupan gizi dan makanan, dan juga tidak ditemukan kekerasan berbasis gender di rumah ataupun di tempat kerja. Dampak psikologis dan sosial tidak terlihat nyata pada perempuan, namun ditemukan pada informan laki-laki yang ditunjukkan dengan keengganan bersosialisasi karena malu kehilangan pekerjaan. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap kebijakan penanganan pandemi berbasis gender dan pekerja sektor non formal pariwisata. |
|
Publisher |
STIKes Hang Tuah Pekanbaru
|
|
Date |
2021-12-31
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/1029
10.25311/keskom.Vol7.Iss3.1029 |
|
Source |
Jurnal Kesehatan Komunitas; Vol. 7 No. 3 (2021): Journal of Community Health; 333-340
Jurnal Kesehatan Komunitas; Vol 7 No 3 (2021): Jurnal Kesehatan Komunitas; 333-340 2548-8538 2088-7612 10.25311/keskom/2021/7.3 |
|
Language |
ind
|
|
Relation |
https://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/1029/367
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Jurnal Kesehatan Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 |
|