Tukar Guling Tanah Wakaf dan Penarikan Kembali Harta Benda Wakaf
Al-Mizan
View Publication InfoField | Value | |
Title |
Tukar Guling Tanah Wakaf dan Penarikan Kembali Harta Benda Wakaf
Tukar Guling Tanah Wakaf dan Penarikan Kembali Harta Benda Wakaf |
|
Creator |
Abas, Syamsurizal
|
|
Subject |
Tanah
Wakaf Tukar Guling Land Waqf Swap Bolt |
|
Description |
This paper discusses the exchange of waqf land and the withdrawal of waqf property. Waqf is a legal act of wakif to separate and/or surrender part of his property to be used forever or for a certain period of time in accordance with his interests for the purposes of worship and/or general welfare according to sharia. Waqf swap is an activity of exchanging waqf land with new land for later transfer. Basically, changes to the designation or use of waqf property other than those pledged in the waqf pledge cannot be changed. Some of the Syafi'iyyah and Malikiyah scholars are of the opinion that waqf objects that are no longer functioning, still cannot be sold, exchanged or replaced and moved. In the context of the withdrawal of waqf objects, Abu Hanifah, argues that someone who waqf his property while he is still alive has the right to cancel the waqf by withdrawing his property. For Syafi'iyah scholars, waqf is binding and therefore cannot be withdrawn or traded, pawned, and inherited by the wakif.
Tulisan ini membahas tentang tukar guling tanah wakaf dan penarikan kembali harta benda wakaf. wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah. Tukar guling wakaf merupakan kegiatan menukar tanah wakaf dengan tanah yang baru untuk kemudian dipindahkan. Pada dasarnya perubahan peruntukkan atau penggunaan wakaf tanah milik selain yang diikrarkan dalam ikrar wakaf tidak dapat dirubah Dalam pandangan fikih, para ulama berbeda pendapat terkait dengan tukar guling tanah wakaf, yakni sebagian membolehkan dan sebagian yang lain melarangnya. Sebagian ulama Syafi’iyyah dan Malikiyah berpendapat, bahwa benda wakaf yang sudah tidak berfungsi, tetap tidak boleh dijual, ditukar atau diganti dan dipindahkan. Dalam konteks penarikan kembali benda wakaf, Abu Hanifah, berpendapat bahwa seseorang yang mewakafkan hartanya pada saat dia masih hidup berhak untuk membatalkan wakaf dengan menarik kembali hartanya. Bagi ulama Syafi'iyah, wakaf itu mengikat dan karenanya tidak bisa ditarik kembali atau diperjual belikan, digadaikan, dan diwariskan oleh wakif. |
|
Publisher |
LP2M Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo
|
|
Date |
2021-12-29
|
|
Type |
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion Peer-reviewed Article |
|
Format |
application/pdf
|
|
Identifier |
https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/am/article/view/2334
|
|
Source |
Al-Mizan; Vol. 17 No. 2 (2021): Al-Mizan; 255-266
2442-8256 1907-0985 |
|
Language |
eng
|
|
Relation |
https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/am/article/view/2334/1308
|
|
Rights |
Copyright (c) 2021 Al-Mizan
|
|